Kaliwedine
>
Kabar Kaliwedi
>
Warga Kebasen Minta Bekas Tambang Batu di Kebasen Direboisasi
Sumber: https://radarbanyumas.co.id/warga-kebasen-minta-bekas-tambang-batu-di-kebasen-direboisasi/
KEBASEN – Warga di Kecamatan Kebasen meminta agar lahan bekas tambang batu segera direboisasi. Pasalnya area tambang yang digali batunya merupakan bagian hutan yang selama ini menjadi resapan air di perbukitan Banyumas. Mereka mengaku khawatir kalau tidak segera direboisasi akan menyebabkan matinya sumber air di sekitarnya. Apalagi sekarang ini area penambangannya terus bertambah banyak dan meluas. Karena itu bekas tambang harus direboisasi. “Kita berharap agar bekas tambang di Kebasen jangan dibiarkan. Namun harus direboisasi,” kata Andi Sukmawan (21) salah seorang warga asal Kebasen. DOK/Radar Banyumas Menurut dia pertambangan memang sesuatu yang mustahil untuk dilarang. Sebab kebutuhan akan bahan bangunan dari batu sekarang ini terus meningkat. Apalagi tren pembetonan sekarang ini meningkat tajam. “Sehingga batu gunung yang dahulu hanya untuk pondasi sekarang ini sudah dibuat untuk batu split bahan cor,” kata dia. Namun demikian tetap saja tidak boleh sampai melupakan dampaknya. Kalau dampak sosial sudah diantisipasi maka dampak lingkungannya yang perlu diperhatikan. “Lha kalau nanti tidak direboisasi kemudian banyak mata air yang mati. Maka itu akan menjadi krisis air bersih bagi warga sekitarnya,” ujar dia. Karena itu lanjut dia, pemerintah kabupaten Banyumas untuk memastikan agar lahan bekas tambang segera direklamasi dan di reboisasi. Jangan sampai lahan di tinggalkan begitu saja dan menjadi daerah tandus yang membahayakan warga sekitarnya. Warga lainnya Nasirin (43) berharap agar pemerintah desa setempat yang lebih pro aktif agar lahan bekas tambang tidak dibiarkan begitu saja. Namun harus diperbaharui lagi supaya tidak tandus dan gundul. “Sebab itu menjadi bahaya bagi kami yang selama ini sudah harus mengalah demi lajunya pembangunan di Banyumas dan sekitarnya,” kata dia. Sementara itu Kepala Desa Kaliwedi Sahud mengatakan, desanya yang menjadi area penambangan di lima titik memang sudah memasukan soal dampak sosial dan dampak lingkungan yang harus diantisipasi oleh perusahaan. “Semua dampak sudah kami sampaikan dan pengusaha setuju, sehingga kami juga tidak diam soal lingkungan,” kata Sahud.
LAHAN BEKAS TAMBANG BATU KALIWEDI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)